12/03/2011 11:12:00 PM
10
Hari ini saya telah mengikuti kajian islam yang diadakan oleh Sistem Informasi ITS…
To the point aja..

Topik kajian hari ini membahas tentang pacaran. Pacaran dinilai sebuah pergaulan yang sudah biasa di era sebagaian pemuda saat ini. Kedok berpacaran islamipun menjadi alasan untuk menutupi motif ini. Padahal di dalam islam tak ada ajaran yang seperti itu.
“Pacaran itu gak apa-apa, asalkan gak ngapa-ngapain (yang aneh”) selagi itu wajar hal tersebut gak papa menurutku”, ujar sebagian pemuda saat ini yang berkomentar dan berpendapat tentang pacaran.
Apakah kalian tidak ingat yang telah di wahyukan oleh Allah di dalam kitab sucinya. Allah telah berfirman.

“Wala taqrobuzzina, innahu kaana faachisatan wa saa’a sabiila”
Artinya : Dan janganlah kamu mendekati zina karena sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang kotor dan jalan yang buruk. (QS : Al-Isra’ ayat 32)

Ayat diatas sudah cukup jelas tentang larangan ALLAH untuk mendekati perbuatan zina salah satunya pacaran. Pacaran adalah salah satu perbuatan yang mendekati kemaksiatan dan terkadang perzinaan muncul darinya. Oleh karena itu sudah sepatutnya kita menjauhi perbuatan pacaran.
Dalam sebuah sesi Tanya jawab ada salah seorang teman saya yang bertanya belagak clometan,

“Mendekati perbuatan zina tidak boleh ya pakk……???  Berarti berzinanya boleh gitu pakk..??”, ucap teman saya sambil clometan. 

Pak Ustadz pun menjawab pertanyaan tersebut : Sekarang kita coba umpamakan jika kita melihat larangan yang terdapat di pusat PLN, di situ terpampang tulisan (Dilarang mendekat, Listrik 1000 W), ayat allah tersebut tak jauh berbeda dengan papan larangan yang terpampang di tiang listrik PLN.
Artinya kita dilarang mendekat di tiang listrik PLN tersebut, jika kita malah mendekat atau malah memegangnya kita mati hangus tersengat listrik. Konotasi pada ayat Al-Isra’ tersebut menjelaskan jika kita dilarang mendekati perbuatan yang mengerucut pada perbuatan zina, perbuatan yang masih mendekati saja dilarang, apalagi berzina. Ingat perbuatan yang mendekati zina banyak macamnya, ayat ini jika ditafsirkan lebih jauh tak habis semalam saya menjabarkannya, dalam hal ini salah satu contoh yang saya ambil adalah pacaran tadi. 

Saya juga teringat sebuah ungkapan pak ustadz yang menggetarkan hati saya saat menjelaskan kajian tersebut. “PACARAN = SYIRIK”
Saya langsung mengacungkan tangan untuk bertanya, “kok bisa pak,,,,,,,???”, Tanya saya pada ustadz tersebut.

Sang ustadz menjawab, Adek.. syirik jika diartikan secara etimologi adalah menyamakan, atau dalam islam syirik lebih dikenal perbuatan menyekutukan/menyamakan allah dengan hal apapun selain ALLAH. Dalam sebagian kitab-kitab tauhid, syirik itu banyak cabangnya, salah satunya adalah yang kita bahas sekarang ini, yaitu SYIRKUL MAHABBAH. Syirkul mahabbah artinya syirik dalam hal menyukai sesuatu. Jika kita mencintai sesuatu sama besarnya terhadap cinta kita kepada ALLAH itu namanya juga syirik, ini bisa disimpulkan PACARAN adalah perbuatan SYIRIK. Jika cinta kamu terhadap kekasihmu (kekasih tanpa akad nikah / pacar) sama dengan cintamu kepada ALLAH kamu sudah melakukan hal syirik. Apalagi jika cinta kamu terhadap kekasihmu melebihi cintamu terhadap ALLAH…  iku tambah gak nggenah e nemeeen caaak…!!!. Diajak nonton pacar, langsung berangkat, tetapi saat waktu sholat tiba kamu mengabaikannya. Itulah gambaran sederhananya.

Satu orang temanku lagi mengacungkan tangannya untuk mengajukan suatu pertanyaan kepada sang ustadz.
“Pak.. jika begitu bagaimana cara saya untuk menyalurkan atau meluapkan rasa cinta ini pak…??  Cinta ini kan juga datangnya dari tuhan, masak kita dilarang untuk bercinta..?? berarti  itu sama halnya seperti melawan fitroh manusia yang diciptakan untuk saling berpasangan ….?”, Tanya temanku kepada pak ustadz.

Sang ustadz pun menjawabnya dengan jawaban yang santai dan detail.
Pertanyaanmu ada benarnya juga, memang setiap manusia dibekali rasa “cinta” rasa itu adalah sebuah rachmat dari allah sebagaiman telah difirmankan-Nya didalam kitab suci-Nya :
 Diperhiaskan bagi manusia kesukaan kepada barang yang diingini, (yaitu) dari hal perempuan dan anak laki-­laki, dan berpikul-pikul emas dan perak, dan kuda kenderaan yang diasuh, dan binatang-binatang ternak dan sawah-ladang. Yang demikian itulah perhiasan hidup di dunia. Namun di sisi Allah ada (lagi) sebaik tempat kembali. (QS: Ali Imran Ayat 14)
 
Namun dalam penjelasan lebih lanjut tentang cinta, alangkah baiknya kita mendengarkan penjelasan dari lirik lagu Bang haji Rhoma Irama ini


public class LaguneRhomaJuduleCitraCinta
{
   public static void main (String args[])
  {

//Dihiasi alam manusiawi
//Dengan cinta sebagai rahmat-Nya

//Agar dapat hidup berkasih-sayang
//Laki-laki dan perempuan
//Agar dapat mengembangkan keturunan
//Demi penerus perjuangan

//Begitulah Tuhan meletakkan
//Nilai cinta dalam kesucian

//Jadi janganlah kau menyalahgunakan
//Sebagai pemuas nafsu syetan
//Dan juga janganlah cinta kaujadikan
//Alat pembuat kerusakan

//Bila datang rasa cinta
//Hati-hati dan waspada
//Jaga, pelihara, serta kuasailah

//Sehingga sampai waktunya
//Halal bagimu berdua
//Bila biduk cinta tiba di titik nikah

//Banyak sudah tunas-tunas muda
//Berguguran sebelum berkembang

//Korban dari nafsu birahi durjana
//Yang mengatasnamakan cinta
//Janganlah kau menodai citra cinta
//Yang memang suci dan mulia

//Syukurilah anugerah cinta
//Pelihara nilai citra cinta 
  }
}


Penjelasan tentang cinta diatas telah cukup jelas, ia memang Rachmat dari-Nya, namun kita baru halal melepaskan hasrat cinta ini sepenuhnya setelah ada sebuah akad nikah. Islam mengajarkan sesuatu yang suci, maka janganlah kalian mengotori kesucian islam kalian sendiri. Jalankan segala perintahnya dan jauhi segala larangannya.

Kalau memang benar-benar mencintainya lamar dia dan segera ikatlah dengan ikatan yang halal (menikah). Kalau belum mampu atau belum berani untuk melamarnya cukuplah engkau pendam perasaan cintamu sejenak, dan berdoalah dan meminta petunjuk agar kamu diberi petunjuk dan ditenangkan hatimu dari masalah cinta ini.

Newer Post
Previous
This is the last post.

10 comments:

Hufadz - Berburu.Info said...

Semoga Allah membalasmu dg kebaikan wahai saudara q. Dan semoga banyak yang mendapat hidayah setelah membaca tulisanmu. Amin

Rachmat Arif said...

Amiin...
Jazakallahu Khoiron Katsiiron ya akhi....

Semoga "berburu.info" makin suksess, ntar kalau dah sukses tularin ke aku ya...

hahahah..........

Ariesty Rafika said...

merinding rif, gimana ya biar tahan godaan? hha. aku emang ngga pernah pacaran, tapi jujur perbuatan-perbuatan yg mendekati ke arah sana ya udah pernah. astaghfirullah. huhu

Unknown said...

Setuju. Semoga para pembaca mau mengikuti nasihatmu. Amin.

feddy said...

Pada dasarnya pacaran itu sama dengan berteman, tapi anak jaman sekarang aja yang maunya lebih dari sekedar berteman...

Rachmat Arif said...

ai' : ya menurutku lebih perbanyak dzikir ma sholawat aja, karena kedua amalan itu bisa menjauhkan kita dari godaan-godaan syaitan

arif : yup... semoga..

feddy : bener juga sihh...

Brantas Pranata Nusa said...

mendengar mentoran hufadz dkk. katanya melihat saja sudah zinah.... astagh firullah....

fariskacell.com said...

semoga bermanfaat pada banyak orang artikel ini..

bener-bener memotivasi.....
Lanjutkan..!!

Anonymous said...

Astagfirullah.
Nikah ae wes.hahaha
Eh sapa lho seng tnya" klo zina bleh pak??" kok kyake aq gak denger yo.

Rachmat Arif said...

wordku : yang tanya yang nulis artikel ini mass...

hahahah